APA ITU WARALABA / FRANCHISING ?
Waralaba adalah bentuk kerjasama dimana pemberi waralaba (franchisor) memberikan ijjin/hak kepada penerima waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya seperti nama, merek dagang, produk /jasa, sistem operasi usahanya dalam jangka waktu tertentu. Sebagai timbal balik, penerima waralaba (franchisee) membayar suatu jumlah teretentu serta mengikuti sistem yang ditetapkan franchisor.
Waralaba merupakan sistem keterkaitan usaha vertikal antara pemilik paten yang menciptakan paket teknologi bisnis (franchisor) dengan penerima hak pengelolaan operasional bisnis (franchisee). Jadi sesungguhnya waralaba dapat dikatakan sebagai teknik menjualn “Sukses” dari usaha yang sudah berhasil.
Bisnis waralaba dicirikan dengan adanya :
- Franchistor yang menawarkan paket usaha.
- Franchisee yang memiliki unit usaha (outlet) yang memanfaatkan paket usaha milik franchisor.
- Ada kerjasama antara franchisor dan franchisee dalam hal pengelolaan unit usaha.
- Ada kontak tertulis yang mengatur kerjasama.
Hubungan kerjasama antara franchisor dan francisee merupakan aspek yang sangat kritikal dalam waralaba. Sukses keduanya tergantung kepada sinerji dari hubunga kedua belah pihak tersebut.
PERKEMBANGAN WARALABA DI INDONESIA
Bisnis waralaba di Indonesia mulai marak pada sekitar tahun 1970an dengan bermunculannya restaurant-restaurant cepat saji (fast food) seperti Kentucky Fried chiken dan Pizza Hut. Hingga tahuhn 1992 jumlah perusahaan waralaba di Indonesia mencapai 35 perusahaan, 6 di antaranya adalah perusahaan waralaba lokal dan sisanya (29) adalah waralaba asing. Perkembangan waralab asing. Perkembangan waralaba asing dari tahun ke tahun berkembang pesat sebesar 710% sejak tahun 1992 hingga tahun 1997, sedangkan perkembangan waralaba lokal hanya meningkatkan sebesar 400% (dari sejumlah 6 perusahaan menjadi 30 perusahaan).
Namun sejak krisi moneter tahun 1997, jumlah perusahaan waralaba asing mengalami penurunan pertumbuhan sebesar -9.78% dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001. hal ini disebabkan karena terpuruknya nilai rupiah sehingga biaya untuk franchise fee dan royalti fee serta biaya bahan baku, peralatan dan perlengkapan yang dalam dollar menjadi meningkat. Hal tersebut mempengaruhi perhitungan harga jual prosebesarduk atau jasanya di Indonesia. Sebaliknya waralaba lokal mengalami peningkatan pertumbuhan rata-rata 30%. Pada tahun 2001 jumlah waralaba asing tumbuh kembali sebesar 8.5% sedangkan waralaba lokal meningkat 7.69% dari tahun 2000 1. SALAH SATU FRANCHISING DI INDONESIA
→ The Bridge
Investasi Total : Rp 40.000.000,-
Fasilitas yang di dapatkan
• Satu unit counter
• Lokasi berada di tempat yang strategis ( Sewa )
SUMBER
2. KEUNTUNGAN FRANCHISING BAGI PEMILIKBaba Rafi Indonesia dengan founder Bapak Hendy Setiono.
ebab merupakan salah satu produk unggulan perusahaan ini.
Berdiri 3 tahun yang lalu di kota Surabaya, perusahaan
menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga bisnis, seperti :
→ The Bridge
(sebagai konsultan franchise dan bisnis)
→ UniversalInfoXcommindo
(sebagai Management System Development)
KEBAB
Menjadikan perusahaan ini tumbuh pesat dalam kurun waktu pengembangan
3 tahun, terbukti dengan adanya lebih dari 65 outlet franchisee yang
tersebar di 10 kota besar di Indonesi
→ Chimera (sebagai Management Marketing System).
Kebab adalah makanan khas Timur Tengah dengan komposisi daging
panggang yang lezat, sayuran segar dan saus mayonnaise istimewa yang
diracik secara khusus dalam gulungan tortilla.
MENU
MENGAPA HARUS KEBAB TURKI BABA RAFI ?
- Inovasi baru kebab turki baba rafi
- belum banyak competitor
- start up relatif terjangakau
- pangsa pasar yang teru tumbuh
- produk kebab cepat saji, bergizi dan lezat
- bahan baku murah. mudah didapat dan disuplay rutin
- royalty fee yang kecil = 5 % dari omset
- proyek BEP cepat kurang dari 2 tahun
- dalam waktu jangka 3 tahun sudah berdiri lebih dari 50 outlate
- sistem yang telah terujidan mudah di aplikasikan
DESAIN OUTLET
Type A1 : Konsep Outdoor ( Gerobak )
Investasi Total : Rp 40.000.000,-
Type A2 : Konsep Outdoor ( Booth )
Investasi Total : Rp 60.000.000,
Type B : Konsep Indoor ( Shooping Centre, Plaza / Mall )
Investasi Total : Rp 80.000.000,-
Fasilitas yang di dapatkan
• Satu unit counter
• Alat burner kebab
• Paket perlengkapan counter lengkap
• Paket promosi usaha ( neon box, banner, flyer, dll )
• Bahan baku produksi pemakaian rutin
• Sistem operasional yang sudah terbukti
• Training karyawan
• Quality Control dan maintenance
• Asistensi survey lokasi
• Manual book ( Standard Operational Procedure )
FASILITAS YANG DIPERLUKAN
• Lokasi berada di tempat yang strategis ( Sewa )
Ex : daerah kampus, komplek perumahan, pusat perbelanjaan,
mall, dll.
• Luas tempat ukuran 2 x 2 m
• Tenaga pelaksana yang memenuhi kualifikasi yang akan
ditraining oleh team management Kebab Turki Baba Rafi
• Transportasi lokal ( Sepeda motor ) - Bisa kredit.
SUPPORTING FRANCHISOR ( PUSAT )
• Menyediakan training karyawan
• Menjamin bahwa karyawan diatas msiap kerja dan
memenuhi standar keahlian Kebab Turki Baba Rafi
• Menyediakan perlengkapan yang butuhkan dalam
bisnis Kebab Turki Baba Rafi
• Menyediakan stock bahan baku utama
• Melaksanakan training secara berkala, baik di
training center maupun di cabang
• Melakukan audit control seluruh cabang
• Melakukan perubahan harga jual ke konsumen
• Melakukan kegiatan promosi nasional
PERANAN FRANCHISEE ( PENERIMA )
→ Mengajukan usulan lokasi
→ Melakukan pengawasan secara menyeluruh atas peralatan,
disiplin karyawan dan kebersihan outlet
→ Melakukan pembelian bahan baku sesuai standar
Kebab Turki Baba Rafi
→ Bertanggung jawab atas penjualan
→ Secara terus-menerus memberikan support
kepada karyawan dalam tugas sehari-hari
→ Bertanggung jawab atas biaya sewa tempat / lokasi
→ Melakukan promosi +/- 1 km dari outlet
TAHAPAN MENJADI FRANCHISEE
- Presentasi Bisnis
- Pembayaran sebesar 70% dari total nilai investasi
- Asistensi Survey Lokasi
- Tanya-Jawab seputar teknis operasional
- Penandatanganan Franchise Agreement
- Grand Opening dan Pelunasan investasi
Keuntungan & Kerugian Franchise
Memulai usaha tentulah bukan hanya sebatas diangan-angan, tetapi dituangkan dalam bentuk action. Tetapi untuk action inilah untuk pebisnis pemula seringkali menghadapi kendala pengetahuan yang akhirnya ingin punya usaha tetapi hanya di angan-angan (khayalan). Tentunya modal awal selain uang tentu semangat dan ilmu, tetapi ada hal lain yang kita perlu yakni pengalaman.
Hal inilah yang seringkali menjadi kendala. Tetapi di jaman yang serba instan dan praktis ini sudah ngga jamannya lagi memulai usaha harus ribet cari ilmu sana-sini. Saat ini banyak sekali tawaran usaha dengan cara bekerjasama, baik secara kemitraan maupun dengan sistem franchise (waralaba). Tentulah hal ini menjadi solusi untuk kamu yang ingin menjadi pebisnis pemula yang ingin memulai bisnis tak perlu pusing-pusing harus bisa masak, apabila ingin usaha makanan.
Banyak sekali tawaran kerjasama yang amat praktis, yang penting ada modal uang, tinggal pilih bidang apa yang memang diinginkan, hanya tinggal browsing di internet akan terpampang banyak tawaran yang sangat beragam. Hanya tinggal bagaimana kita jeli melihat pangsa pasar disekitar kita, agar nantinya usaha yang kita jalankan dengan sistem franchise misalnya, akan diterima dilingkungan yang akan kita bidik pasarnya.
- Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
- Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
- Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
- Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
- Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha
Kerugian usaha Franchise:
- Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
- Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
- Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
Penyebab kegagalan:
- Franchisor serakah memungut franchise fee
- Monitoring yang lemah
- Kesalahan merekrut franchisee
- Kelemahan pada divisi R&D
- Perjanjian yang tidak tegas dan jelas
- Sistem operasional yang terlalu rumit
Kunci Sukses Franchising:
1. The more simple, the more success
2. Berorientasi kepada suksesnya franchisee
3. Terus melakukan inovasi dan pengembangan
4. ertanyaan umum (FAQ)
5. Apa keuntungan bergabung dengan usaha Franchise dibandingkan dengan membuka usaha kecil sendiri ?
3. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF FRANCHISING BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA
- Dampak positif franchising yaitu dengan adanya sistem franchising ini maka luasnya peluang lapangan kerja, dan dengan begitu setidaknya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. serta membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan modal relatif rendah.
- Dampak negatif Franchising yaitu Banyak para pedagang kecil yang "gulung tikar" karena usahanya tidak laku dan tidak memiliki modal yang cukup akibatnya merka kalah bersaing dengan perusahaan waralaba tersebut,dan perusahaan asing makin berkuasa di Indonsia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar