1.1
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan suatu
prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek
ilmiah.Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran
(Almadk ,1939).
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang
harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Metode
ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses
keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti
fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya
untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji
berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. (wikipedia)
1.2 TUJUAN PENULISAN ILMIAH
1.
Sebagai wahana melatih mengungkapkan
pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis
dan metodologis.
2.
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
3.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu
diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan
masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
4.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah
yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk
karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan
dari jurusannya.
5.
Melatih keterampilan dasar untuk
melakukan penelitian.
1.3 SIKAP ILMIAH
Sikap
ingin Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan
sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
· Sikap Ingin Tahu
Sikap
ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan bidang kajiannya.
· Sikap Kritis
Sikap
kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan
dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya,
kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
· Sikap Obyektif
Sikap
objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti
perasaan pribadi.
· Sikap Ingin Menemukan
Selalu
memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan
eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan
konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
· Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap
menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber
secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal
dari pernyataan atau pendapat orang lain.
· Sikap Tekun
Tidak
bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya
meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum
selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan
teliti.
· Sikap Terbuka
Sikap
terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi,
kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat,
argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena
tidak sepaham atau tidak sesuai.
1.4 LANGKAH-LANGKAH
PENULISAN ILMIAH
1.
Masalah: berawal dari adanya
masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu
aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan
fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari
mengkaji berbagai literatur relevan.
2.
Rumusan masalah: Masalah yang
ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan
masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
3.
Pengajuan hipotesis: Masalah yang
dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari
penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.
Metode/strategi pendekatan
penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain
penelitian yang sesuai.
5.
Menyusun instrumen penelitian: Langkah
setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang
instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman
wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur
variabel penelitian.
6.
Mengumpulkan dan menganalisis data:
Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan
dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan
dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
7.
Simpulan: Langkah terakhir adalah
membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan
terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan
kebenarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar